Pemkab Stop ASN model “Datang, Duduk, Diam, Ngopi, dan pulang”: Ini Kata Bem Stai Yaptip Pasaman Barat

Pemkab Stop ASN model “Datang, Duduk, Diam, Ngopi, dan pulang”: Ini Kata Bem Stai Yaptip Pasaman Barat

Spread the love

Pasaman Barat, Suaraparalegal.Com

Pemerintahan Kabupaten Pasaman Barat seharusnya menunjukkan keseriusannya dalam membenahi kualitas aparatur sipil negara (ASN). Melalui pendekatan berbasis digital, Pemkab harus punya rencana dalam menyelenggarakan pelatihan peningkatan kapasitas yang menyasar seluruh ASN di lingkup pemerintahan , Inisiatif ini merupakan bagian integral dari strategi pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan, dengan menempatkan penguasaan teknologi dan kecakapan digital sebagai salah satu pilar utama birokrasi modern.

Sehingga kegiatan dan aktivitas sehari hari dapat menimbulkan reaksi yang positif bagi ASN dan Tidak melaksanakan kegiatan model “Datang, Duduk, Diam, Ngopi, dan pulang, Dorongan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan mendesak untuk menjawab tantangan pelayanan publik di era digital, di mana kecepatan, akurasi, dan efisiensi menjadi tolok ukur utama.

Di tengah pesatnya transformasi digital yang memengaruhi hampir seluruh sektor kehidupan, Pemkab seharusnya menyadari pentingnya membekali ASN dengan keterampilan baru agar mampu beradaptasi dan berinovasi.

Pemkab Seharusnya tidak hanya lagi bekerja dalam ruangan terkait kondisi SDM yang ada, Setiap pegawai akan memiliki profil kompetensi yang tercatat secara sistematis dan akurat. Pendekatan ini memungkinkan manajemen ASN menjadi lebih terarah, terukur, dan berbasis data sehingga tidak ada ASN yang berkeliaran dan berkegiatan di jam kerja di daerah pemerintah kabupaten Pasaman Barat, kata ridho

Selain itu, ini akan memudahkan Pemkab dalam melakukan klasifikasi pelatihan secara tematik, baik untuk teknis, manajerial, maupun pengembangan kepribadian. Data yang terkumpul akan menunjukkan dengan jelas siapa saja yang telah mengikuti pelatihan, jenis pelatihan yang diambil, serta sejauh mana manfaatnya terhadap kinerja.

Proses ini akan melibatkan koordinasi lintas sektor, termasuk dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), yang akan menyusun kurikulum pelatihan secara sistematis sesuai dengan arahan kepala daerah.

Tak hanya berhenti pada pemetaan dan penyusunan daftar pelatihan, Pemkab juga telah mengidentifikasi kebutuhan pelatihan prioritas yang akan segera dieksekusi pada tahun 2025, kata Ridho

Penetapan prioritas ini mempertimbangkan dinamika tugas dan fungsi yang dijalankan oleh masing-masing ASN serta tantangan administratif yang berkembang secara cepat.

Lebih jauh, Ridho menegaskan bahwa peningkatan kualitas ASN menjadi elemen kunci dalam mencapai visi pembangunan daerah kabupaten Pasaman Barat, untuk mencapai target Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Pasaman Barat.

“Ia menyebut bahwa keberhasilan program-program prioritas daerah sangat bergantung pada kesiapan SDM yang menggerakkannya”.

Oleh karena itu, strategi peningkatan SDM tidak bisa ditunda lagi, Pelatihan dan pengembangan kapasitas akan menjadi bagian integral dari tata kelola birokrasi ke depan.

Dengan pendekatan baru ini, Pemkab Pasaman Barat nantiknya bisa membentuk birokrasi yang bukan hanya mampu menjalankan fungsi administratif, tetapi juga memiliki daya inovasi dalam merespons kebutuhan masyarakat yang kian kompleks.

Transformasi digital tidak lagi sekadar alat bantu, tetapi menjadi kerangka utama dalam menciptakan layanan publik yang efisien dan berorientasi pada hasil, Komitmen ini diyakini akan membawa perubahan besar dalam wajah pelayanan publik Malut di masa mendatang

Dan masih banyak lagi inovasi inovasi yang baru, yang dapat menjadikan ASN bekerja dalam bentuk kebutuhannya untuk menjadikan kegiatan yang positif, sehingga kata “Datang, Duduk, Diam, Ngopi, dan pulang”, terhindar dari ASN Pasaman Barat yang lebih baik kedepannya.

(Hakimi )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *