
Pasaman Barat, SuaraParalegal.Com – Komisi Pemilihan umum (KPU) Pasaman Barat Angka Angka partisipasi pemilih setiap Pemilu maupun Pemilihan Kepala Daerah berbeda-beda di setiap daerah, begitupun di kabupaten Pasaman Barat Upaya sosialisasi dan memberikan pendidikan pemilih kepada masyarakat tak henti dilakukan KPU Kabupaten Pasaman Barat ke wilayah-wilayah yang angka partisipasi pemilihnya rendah Sabtu (02/11/2024).
Hal ini untuk memberikan penyadaran akan pentingnya menggunakan hak pilih di Pilkada, terutama bagi kelompok masyarakat yang sulit mengakses informasi terkait pelaksanaan Pemilu maupun Pilkada.
“Kali ini tim KPU Kabupaten Pasaman Barat dalam agenda sosialisasi dan pendidikan pemilih untuk Pilkada 2024 di pelabuhan kapal dengan masyarakat nelayan nagari Air bagis kecamatan sungai beremas, Kegiatan ini mengikut sertakan sejumlah kelompok nelayan lebih kurang 100 orang dan hari ini kita akan melaksanakan sosialisasi dan partisipasi pemilih di dua titik di nagari air bangis sebagai sasaran pendidikan pemilih,” ucap Hafisul Pahami.
“Salah satu alasan ditunjuknya ke nelayan sebagai salah satu sasaran sosisalisasi dan pendidikan pemilih dikarenakan Nelayan menjadi salah satu yang tingkat partisipasinya rendah setiap Pemilu/pilkada khususnya masyarakat Nelayan karena pergi mencari ikan kelaut,” kata Pahmi.
Terungkap rendahnya partisipasi pemilih di wilayah ini dikarenakan sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan, yang mana setiap Pemilu dan Pilkada banyak warga yang melaut sehingga tidak sempat datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.
Anggota KPU Kabupaten Pasaman Barat menyempatkan diri untuk menghadiri kegiatan sosialisasi ini, sebagai bentuk keseriusan pihak penyelenggara Pilkada untuk meningkatkan partisipasi pemilih di wilayah ini pada 27 November.
Kepada peserta sosialisasi, ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Hafizul Pahmi menyampaikan, pentingnya penggunaan hak pilih dalam Pilkada akan menentukan arah jalannya roda pemerintahan dan kebijakan yang mengatur hajat hidup masyarakat.
Oleh sebab itu, KPU terus berupaya memberikan penyadaran demokrasi dan pendidikan pemilih agar masyarakat lebih paham bagaimana mengenali calon pemimpin daerahnya di eksekutif maupun wakilnya di legislatif.
KPU meminta semua pihak terutama para Nelayan untuk berperan aktif dalam memberikan kesadaran demokrasi dan meningkatkan partisipasi kepada sesama kita.
”Kami berharap pelibatan kelompok nelayan dalam meningkatkan partisipasi akan meningkatkan angka partisipasi 27 November mendatang,” ujar Pahmi.
Lebih lanjut, Pahmi mengajak masyarakat khususnya para nelayan agar tetap datang ke TPS pada hari pencoblosan 27 November 2024 nanti.
Sebab menurutnya, seringkali kelompok nelayan tidak ikut menyalurkan hak pilihnya dalam pencoblosan pemilu maupun pilkada, karena terlanjur beraktivitas di laut.
“Oleh karena itu, kami berharap agar nelayan ikut mencoblos dulu sebelum berangkat melaut,” ajaknya kepada ratusan nelayan saat sosialisasi pilkada, di pelabuhan air bagis tersebut.
Pahmi juga mengimbau kelompok maupun organisasi nelayan yang ada di Kabupaten Pasaman Barat, agar turut aktif mengajak nelayan lainnya yang ada di wilayah pesisir seperti Sikabau Sasak dan lain lain, saya yakin dan percaya kepada nelayan ini pasti aktif dan selalu komunikasi dengan sekelompok nelayan yang ada di Pasaman Barat. Supaya para nelayan yang kebanyakan di pesisir untuk datang ke TPS nantinya.
Menurutnya, setiap warga negara mempunyai hak memilih sesuai amanat Undang-undang di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, pahmi juga menambahkan kepada peserta sosialisasi, bahwa masyarakat harus bijak memilih paslon kepala daerah.
Di antaranya, warga harus memastikan dirinya terdaftar sebagai wajib pilih. Lalu, menelaah visi-misi dan program paslon, serta menelusuri rekam jejak para kandidat.
“Pemilih bijak dan cerdas harus menolak politik uang dan tidak golput,” tutup Pahmi.
(Hakimi)