Pasaman Barat , SuaraParalegal.Com – Peserta Masa Ta’aruf (MASTA) ikatan mahasiswa Muhammadiyah Pasaman Barat mengikuti pemaparan materi Bela Negara dari Deni Meilizon Wakil ketua DPM pasaman Barat dan Abror Lisman Sekretaris PDM Pasaman Barat Rabu, (09/10/2024).
Dalam (MASTA) dilakukan sebagai perkenalan dunia kampus, sekaligus materi yang dianggap penting termasuk materi bela negara dari pihak Deni Meilizon Hal itu diungkapkan oleh Ketua Panitia Hamka,Arif Rusman kepada media Suaraparalegal.Com.
Dalam materinya Deni Meilizon menyinggung perkembangan zaman yang dihadapkan dengan era globalisasi seiring dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sehingga sebagai generasi muda dikatakannya harus tampil menjadi perubah.
“Kalian ini adalah generasi pembelajar sebagai agen of change (agen perubahan) yang akan menjadi generasi bangsa di masa yang akan datang dan sedini mungkin harus menanamkan rasa akan cinta tanah air dan kesadaran bela negara,” ungkap Deni Meilizon.
Lebih lanjut disampaikannya, dalam jiwa sebagai anak muda dalam menghadapi era globalisasi harus mampu untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa Indonesia.
“Akhirnya saya berharap dan menitipkan pesan kepada calon generasi pembelajar untuk terus menumbuhkan kesadaran. Pentingnya bela negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai generasi pembelajar, terakhir satu kata kunci penutup dari materi saya bahwa jangan tanyakan apa yang telah negara berikan kepada mu tapi tanyakan kepada dirimu apa yang telah kau berikan pada negara,” tutupnya.
Kemudian Abror Lisman dan Deni Meilizon kepada peserta Ikatan mahasiswa Muhammadiyah menyelenggarakan kegiatan diskusi melalui forum Bedah Fim. Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang pikiran kritis mahasiswa dan meningkatkan apresiasi mahasiswa terhadap karya seni film.
Kegiatan diskusi diikuti oleh ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dengann tema “Kolaborasi Teknologi dan Moralitas untuk Generasi Kader Berkemajuan”, Yang dibahas dalam diskusi berjudul “ film drama biografi karya sutradara Hanung Bramantyo yang tayang dan sukses di bioskop pada 2010 lalu.
Film ini mengangkat kisah tokoh Muslim Kyai Haji Ahmad Dahlan yang berjuang meluruskan Islam di Yogyakarta sesuai Al-Qur’an dan Sunnah,Yang Berjudul “SANG PENCERAH” Tema tersebut dipilih guna memperkenalkan sarana pendidikan yang efektif, dalam perjuangan ummat untuk menguatkan mahasiswa dalam perjuangan agama dan bangsa.
Dalam diskusi tersebut mereka memaparkan tentang Bedah film tersebut dan Adapun kesimpulan dari film sang pencerah antara lain adalah: Adapun kesimpulan dari film sang pencerah antara lain adalah
Kisah dalam cerita menceritakan tentang kisah hidup dari pendiri dari Muhammadiyah. Film tersebut secaara umum mengangkat tentang tema pendidikan dan perjuangan Ahmad Dahlan, Film tersebut menjelaksan tentang betapa pentingnya pendidikan dalam kehidupan.tutup Abror/Deni
(Hakimi)