Pasaman Barat, Suaraparalegal.Com – Ketua DPRD Kabupaten Pasaman Barat Erianto, SE, bersama Pemkab Pasbar, melalui Bupati Hamsuardi, Asisten, Kadis dan stakeholder terkait lainnya, Rabu (13/4/2024)
mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Dampak Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Sumatera Barat (Sumbar) yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) melalui zoom meeting di ruang kerja bupati setempat.
Rapat dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan penanggulangan bencana yang telah dilakukan oleh BNPB,
Kemensos, Kemenkes, Kementerian PUPR dan pihak terkait lainnya. Setelah itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah memaparkan bencana banjir dan longsor di Provinsi Sumatera Barat mulai dari kronologi atau informasi awal kejadian hingga daerah-daerah yang terdampak bencana.
“Hujan dengan intensitas sedang dimulai pada 7 maret 2024 sekira pukul 14.00 WIB, kemudian dilanjutkan dengan intensitas ektrem pada pukul 16.00 WIB hingga 8 Maret 2024 pukul 04.00 WIB.
Bencana Banjir dan Tanah Longsor berdampak di 12 kabupaten/kota di Sumbar diantaranya Pasaman Barat, Agam, Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kota Padang, Kota Solok, Pesisir Selatan, Mentawai, Kabupaten Solok, Kota Sawahlunto, Kabupaten 50 Kota, dan Kabupaten Pasaman. Total seluruhan angka kerugian sementara mencapai Rp 366.293.879.347,” jelas Gubernur Sumbar Mahyeldi.
Dengan rapat koordinasi ini kita harapanka. Kepada seluruh pemerintahan daerah yang ada di Sumbar ini kiranya tepat dan tegas dalam mengambil tindakan cepat untuk Maslah bencana, sehingga dapat terselesaikan dengan cepat demi kebaikan dan kepentingan masyarakat kita yang Sumatra barat ini tutup mahyeldi.
(Hakimi)