Pasaman Barat, Suaraparalegal.com – Kurang lebih empat tahun di kepemimpinan Bupati Pasaman Barat H. Hamsuardi dan risnawanto telah banyak tentunya perubahan yang dilakukan untuk Pasaman Barat. Terutama dalam bidang perekonomian Masyarakat kecil petani sawit yang mempunyai lahan sedikit namum tidak mempunyai plasma, dalam kunjungan media suaraparalegal.com kepada masyarakat Petani sawit mengatakan, Kamis, (04/07/2024).
“Saya merasakan selama kepemimpinan Bupati Hamsuardi dan Risnawanto lebih kurang empat tahun ini, saya bersyukur tidak pernah merasa harga sawit rendah bahkan mencapai 600/kg. Tetapi kebiasaan di Pasaman Barat ini apabila menjelang lebaran idul Fitri, itu harga sangat elastis turun total, tetapi di era kepemimpinan Bupati Hamsuardi dan Risnawanto selama ini saya tidak pernah merasakan harga serendah itu,” ungkapnya.
“Tetapi kemarin waktu menjelang idul Fitri adalah di atas 1500/kg. dan di hari hari biasa tidak pernah anjlok, selalu stabil. Bahkan sepengetahuan saya tidak pernah dibawah 100 Rupiah,” pungkas Reni yang mempunyai anak 3 itu di rumahnya.
Para petani sawit kecil berharap walaupun sebentar lagi pemilihan Bupati dan wakil Bupati, untuk bisa menstabilkan kan harga sawit seperti kepemimpinan Bupati saat ini, yang memikirkan petani petani kecil yang hanya mengandalkan beberapa batang sawit saja yang tidak mempunyai per hektar-hektar seperti orang lain.
“Sekali lagi saya Reni Masyarakat kecil petani sawit dari kecamatan Lembah Melintang, berterima kasih kepada bapak Bupati dan Wakil Bupati Pasaman Barat yang telah membantu kami walau dengan kebijakan kecil seperti ini bagi bapak, tapi bagi kami sudah besar manfaatnya,” tambah Reni.
Saat di konfirmasi kepala dinas perkebunan Afrizal,S.P.,M.Si, Melalui telefon seluler, Kita dari pemerintah Kabupaten Pasaman Barat melalui dinas Perkebunan selalu berkoordinasi dan komunikasi seta mengawal harga jual TBS dengan pola kemitraan dengan pabrik kelapa sawit dengan pabrik sekitar kebun masyarakat.
Sehingga tidak ada nantinya penurunan harga TBS yg sesuai keinginan orang orang tertentu termasuk peron-peron dan toke sawit untuk masyarakat kecil.
“Ini kita lakukan dengan baik demi menjaga pesan Bupati dan wakil Bupati Pasaman Barat, untuk menstabilkan kan harga TBS untuk masyarakat yang tidak mempunyai lahan luas ( plasma) Melainkan hanya lahan sendiri demi mencari kebutuhan hidupnya. Karena masyarakat Pasaman Barat adalah pokok mata pencairan nya adalah sawit, apalagi masyarakat yang hidupnya hanya tergantung kepada beberapa batang sawit, tentu itu pokok utamanya.
Kita sebagai pemerintahan daerah melalui program bupati demi menjaga stabilitnya harga TBS di Pasaman Barat, tentu kami dari Dinas Perkebunan harus bekerja keras untuk menjaga,” pesan-pesan Bupati dan Wakil Bupati Mengakhiri
(HAKIMI)