Karawang, SuaraParalegal.com – Pemberitaan yang ramai tersebar dimedia sosial dalam beberapa hari yang lalu, terkait SH (55) yang diduga menyebutkan dirinya sebagai Dewan Penasihat Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI), secara eksklusif SH menyanggah dan mengklarifikasi pemberitaan tersebut.
Kepada awak media, dalam wawancara khususnya, SH mengatakan bahwa untuk meluruskan informasi yang telah beredar luas di masyarakat dan media sosial, dengan tegas SH membantah keterlibatannya dalam organisasi IWOI.
“Saya tidak pernah menyebut sebagai Dewan Pembina IWOI, tapi saya pernah jadi Dewan Pembina IWO,” ujar SH, Kamis (23/05/2024).
SH mengaku tidak mengetahui adanya organisasi wartawan bernama IWOI. Menurutnya, klarifikasi ini terpaksa dilakukan untuk menjaga nama baiknya yang telah dicemarkan oleh pemberitaan tersebut. SH menyayangkan informasi yang tidak akurat tersebut bahkan telah dilaporkan ke Polres Karawang.
Lebih lanjut, SH berharap bahwa sesama insan pers dapat mengedepankan diskusi dan verifikasi sebelum menerbitkan berita.
“Apa salahnya kita diskusi dulu, tabayun supaya duduk perkaranya jelas,” ujar SH. Dia menekankan pentingnya konfirmasi dan komunikasi yang baik antara awak media dan narasumber.
Sebagai langkah preventif, SH memberikan saran kepada seluruh awak media di manapun agar selalu mengedepankan azas praduga tak bersalah. Menurutnya, konfirmasi langsung kepada yang bersangkutan sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman dan penyebaran informasi yang tidak benar (Hoax).
Sementara itu, Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Karawang, Ega Nugraha, turut membenarkan pernyataan SH. Ega menegaskan bahwa SH memang pernah menjadi dewan penasihat IWO pada era kepemimpinan Ketua Umum Jodhi Yudono.
“Memang benar, SH pernah menjadi dewan penasehat IWO,” ujar Ega. Pernyataan Ega ini diharapkan dapat mengklarifikasi dan mengakhiri polemik yang tengah berkembang di masyarakat.
Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan semua pihak dapat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar dan selalu mengutamakan verifikasi sebelum menyebarkan berita. SH berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan, dan kerjasama antara insan pers dapat semakin baik dan profesional.
(Nana)