Tegal, SuaraParalegal.com – Tegal dijuluki kota bahari dan memiliki slogan Bahari yang bermakna bersih, aman, hijau, asri, rapi, dan indah.
Pada selasa (14/05/2024) ke awak media, Juang Jati pemuda asli asal kota Tegal menyampaikan keprihatinannya terhadap kota Tegal yang belakangan ini kerap terjadi gangguan ketentraman, ketertiban dan kenyamanan masyarakat sekitar.
Tawuran remaja telah menjadi fenomena yang memprihatinkan di Kota Tegal selama dua tahun terakhir. Setiap bulan beranda Facebook dipenuhi berita mengenai tawuran di sekitar kota ini. Korban yang berjatuhan bukan hanya menderita luka fisik, tetapi juga cacat permanen dan bahkan kematian. Himbauan pemerintah dan aparat keamanan seakan tidak mempan, sementara patroli kepolisian juga tidak mampu membuat jera para pelaku tawuran,”ungkap Juang Jati.
“Tegal yang dulunya dikenal sebagai kota yang ramah, kini berubah menjadi rimba yang penuh kekerasan. Tawuran terjadi demi menjaga nama baik kelompok atau geng, seakan-akan Tegal hanya diisi oleh orang-orang yang gagal,”tambahnya.
Namun, seperti pepatah yang mengatakan “Tidak ada asap jika tidak ada api,” masalah ini tentu memiliki akar penyebab yang lebih dalam.
DIJUAL & DISEWAKAN GUDANG MODERN SIAP PAKAI DIJALAN RAYA MANYAR KM 1. GRESIK – JAWA TIMUR. INFORMASI LEBIH LANJUT HUB. HERRY WIDJAYA ☎️: 0813-1949-3913
Lebih lanjut, Juang Jati mengatakan bahwa salah satu faktor yang memperparah situasi diduga adanya peredaran obat terlarang.
Pengaruh narkotika turut memicu perilaku tawuran, obat-obatan tersebut tidak hanya merusak fisik, tetapi juga mental para penggunanya, Ketergantungan pada narkoba membuat remaja kehilangan arah dan tujuan hidup, menjadikan mereka lebih rentan terhadap perilaku kekerasan.
“Tegal membutuhkan perhatian lebih dari masyarakat, pemerintah, aparat keamanan, dan Badan Narkotika Nasional (BNN). Generasi muda Tegal seharusnya dibina menjadi generasi yang cerdas dan produktif, bukan terjebak dalam lingkaran kekerasan dan penyalahgunaan narkoba. Perlu ada langkah konkret untuk menutup warung-warung yang kedapatan menjual minuman keras dan memberantas peredaran narkotika di kota ini,”ungkapnya.
Pendidikan dan penyuluhan mengenai bahaya narkoba harus ditingkatkan, terutama di kalangan remaja. Selain itu, kegiatan positif yang dapat menyalurkan energi dan bakat remaja perlu lebih digalakkan. Pemerintah kota dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung perkembangan generasi muda yang berkualitas.
Stigma bahwa Tegal adalah tempat orang-orang gagal harus diubah. Tegal memiliki potensi besar untuk berkembang dan mencetak individu-individu berprestasi. Namun, semua itu tidak akan tercapai tanpa usaha bersama untuk memberantas akar permasalahan yang ada saat ini.
“Sudah saatnya kita semua, masyarakat Tegal, pemerintah, aparat keamanan, dan BNN, lebih peka terhadap kondisi yang terjadi. Tegal membutuhkan generasi yang cerdas, bukan generasi yang hancur akibat narkoba dan kekerasan. Mari bersama-sama kita wujudkan Tegal yang aman, ramah, dan penuh dengan generasi muda yang berprestasi,”pungkasnya.
(***)